Senin, 16 November 2015

Belajar, Awal mula kemajuan bangsa


Belajar, sebuah kegiatan yang menjadikan awal kemajuan dari sebuah bangsa. Dari kegiatan ini lahirlah sosok pemimpin – pemimpin terkemuka dunia seperti Abraham Lincoln, Adlolf Hiltler, Ir. Soekaro, Soeharto, dan lain sebagainya. Sejak petama kali manusia dilahirkan, dia sudah memulai proses belajar dengan cara mendengarkan suara orang tua, melihatnya menyapa, merasakan kasih sayangnya sampai dengan ketika dia besar mulai belajar membaca. 




Memahami arti penting belajar ini, Irfan nama paggilan dari Irfan Dedi Chandra yang kesehariannya bekerja sebagai PNS staff tata usaha di SMK N 1 Temon memiliki keigiatan mengajar sepulang bekerja. Lulusan diploma dari Uniersitas Negeri Sebalas Maret ini memiliki murid yang bervariasi mulai dari kelas 1 SD sampai dengan kelas VI SD. Hal ini dia lakukan bukan semata – mata untuk mendapatkan penghasilan tambahan namun lebih kepada memuaskan hasrat negeri ini yakni mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan salah satu tujuan bangsa yang termuat pada pembukaan UUD 1945.




Suasana mengajar yang dibawakan beliau, tidak melulu tegang seperti guru umumnya era 80-90an. Suasana belajar ini sangat hidup, semua murid belajar dengan cara yang santai serta akrab satu sama lain. Tak jarang pula murid - murid salig ejek saat belajar bersama. Setiap pertanyaan yang diajuka oleh Irfan, dijawab secara seragam dan lantang oleh murid – muridnya.  Jam belajar yang diberikan juga tidak terlalu lama, kurang lebih 2 jam yakni dari jam 15.00 sampai dengan jam 17.00. 
Adalah menyenangkan ketika melihat salah satu dua atau bebrapa muridnya memiliki peringkat yag bagus di sekolahnya. “itu bonus tersendri”, katanya. Yang terpeting buatna adalah ibadah dan bisa bermanfaat untuk bangsa terutama masyaratak sekitar.

Sabtu, 15 Agustus 2015

Stay on the left or move on to the right?

Tak terasa waktu sudah sampai di angka 2015, padahal masih sangat ingat waktu itu saat angka masih berada di 1995 seragam rompi dan celana kotak-kotak selalu menemani sabtuku bernyanyi. 1997, hari senin upacara bendera pertamaku dimulai, "oh. . .jadi ini toh upacara bendera itu", gumamku dalam hati. 2003, sangat PD kaki ini melangkah ke kelas menyambut serunya pelajaran yang sebelumnya bernama ipa kini menjadi biologi dan fisika. Eheeeem. . . . di tahun ini juga mulai ngerasain yang namanya xxx monyet ahahahah. 2006, putih abu-abu ku dimulai. Jangan berharap lebih, 3 tahun di sini hanya buang-buang waktu. Gak ada spesialnya di sini. 2009, aku berkenalan dengan dunia accounting. Menarik. . .sangat menantang. Ternyata mencatat kekayaan gak segampang pikiranku dulu. 2013, pelajaran hidup dimulai. Mulai dari nasi yang aku telan sampai dengan uang pengobatan sakit semuanya ada di tangan ini. Semuanya mulai aku sendiri yang bertanggung jawab.
24 tahun hidup, banyak banget orang yang datang dan pergi. Mulai dari simbah, om, sampai ibu semuanya satu persatu harus angkat kaki. Ahhhh. . . sudahlah, gak usah dibahas masalah itu. Alloh selalu punya rencana yang baik bahkan aku percaya pasti akan sangat baik. Namun kalian tentu tak lupa dengan yang namanya setan, itu lhoo yang selalu meracuni pikiran. Jadi mikir yang enggak-enggak, Alloh sudah baik tapi setan tuuhhh yang suka ngeracuni pikiran.
Yak. . .sebut saja setan memang sudah sangat meracuni pikiran. Sampai-sampai aku selalu gak ngerti yang bener atau yang salah itu yang mana. Terkadang semua hal bisa dianggap benar hanya karena ada alesan, tapi apa benar begitu? Ini bukan tentang argumentasi setan dan malaikat lho yaaa. . . semua sudah ada di Al Quran jadi gak usah galau laah sama hal macem tu.
So. . . rajin rajin lah membaca Al Quran, hidupmu bakalan tenang. . . dah itu tok yang mau aku tulis.

Sabtu, 01 Agustus 2015

Teriakan Malam

Hari baru aja berganti kebetulan saat ini bulan juga. Yak. . .1 Agustus 2015. Bagi anak accounting tulen, menurutku ini yang paling ditunggu-tunggu. Angka, angka, dan angka semua berbaris menggantikan kecantikan Raisa atau Isyana. Ada sih terkadang rasa capek, males, ngantuk, sampai bosan yak tapi semua itu nanti akan terbayar dengan lahirnya laporan keuangan.
Orang awam salah jika berpendapat bahwa accounting bertanggung jawab pada laba, baik itu peningkatan pendapatan atau efisiensi biaya. Salah bangeeeeeet. Buat kami, pencataan yang jujur dan dapat dipertanggung jawabkan lah yang paling penting. Masalah performance? Maap. . . bukan urusan kami, kani hanya memaparkan apa adanya.
Namun buat segelintir orang berpendapat, hal ini (laba) merupakan tanggung jawab accounting. Yayayayaya. . . .terserah laaaah

Selasa, 19 Mei 2015

Kesetiaan Angin

Jarum jam menunjuk ke angka 12.14. Hari sudah menjadi Selasa, H-1 menjelang perayaan anniversary yang ke 7. Lupakan sejenak tentang itu.

Ketika waktu sudah berpihak pada malam, sepi mulai memanfaatkan keadaan. Suara kendaraan penghias siang, teriakan, langkah kaki, atau apapun itu mulai hilang dari peradaban. Ketika malam tiba, mereka seakan tak peduli dengan apa yang mereka lakukan untuk menandai adanya siang. Mereka dipaksa untuk melupakan apa yang mereka lakukan di siang hari. Nampaknya kita salah besar jika mengartikan siang hanya tentang sinar mata hari. Pikiran kita terlalu sempit bung. . . . !! Mereka selalu saja dikucilkan, tidak dianggap. Padahal mereka adalah jantung, bukan sekedar penghias dalam definisi.

Ketika waktu sudah berpihak pada malam. Angin seakan memanfaatkan keadaan. Dia tau bahwa ini adalah saat yang tepat untuk unjuk kemampuan. "Aku juga punya suara, aku juga bisa berisik tauuuuuk", kata si Angin. Yaaaa tak usah se BETE itu, kami paham kok. Suara yang nyaris hilang tertutup mereka -mereka yang aktif pada siang, kini berpredikat menjadi ramai. Sebagai teman yang sering kali terlupakan, angin nampak setia juga yaaa. Kadang orang-orang menganggap angin ada, hanya pada saat banyak apa itu cairan asin dari kulit keluar menetes-netes tidak sopan. Angin tidak mau menyerah, "ini bukan hanya tentang kami yang bisa menghiankan cairan asin itu, tapi ini juga tentang kontribusi pengisi hari dengan suara". Okeeee kami paham, kesetiaan kalian sangat tinggi, sekali lagi. . .walaupun tidak dianggap kalian tetap konsisten. Semangat yaaa

Sabtu, 09 Mei 2015

Hujan di sabtu sore

Sore. . . . .

Terlalu egoiskah kalau sekarang aku sebut sore? Matahari masih ada lhoo. . . Bersama lagu-lagu lawas, hari ini aku nobatkan sebagai sabtu.
Jika ini tentang cara menghabiskan waktu mungkin buat sebagian orang hal ini sangat membosankan. Tetapi, hari-hari lain selalu direbut oleh kertas-kertas tuntutan. Di dalam kertas, hanya ada deretan angka tak berujung. Bosan gak sih sama angka? Gak pernah. . . . !!!! Jangan sampai aku bosan, karena di sanalah aku merasa sangat hidup.
Okeee balik lagi ke Sabtuku. Banyak orang di sini yang waktunya habis buat main sama kiri-kanan atau mungkin tujuan hidupnya, tapi aku? Yaaaah. . . gak ngerti juga bener apa salah sih hidup kaya gini. Lagu, kasur, cahaya redup, selalu jadi teman yang paling setia. Di sinilah waktu terasa akan lebih lama. Sreeeeeek. . . .sreeeeek. . .gerakan jarum detik sangat berat. Yesssss. . . this is my life. Hari paling bersahabat namun kadang menjengkelkan yaaa sekarang. Pokoknya hari sabtu selalu jadi yang paling. Di sini selalu muncul harapan dan impian yang kadang sirna di hari senin. Jangaaaan dulu. . .jangan sebut nama senin.

Sempat beberapa saat punya yang namanya COC buat teman. Tetep aja bosan. PES? Sama aja. . .udah selalu menang sih 8). Si Tujuan Hidup? Jangan pandang remeh yaaa. . aku punya hahaha. . . . tapi entah kemana dia, hobinya sibuk sendiri sama temennya. Jadi orang yang satu ini belum bisa menggeser tempat lagu, cahaya redup, dan kasur yang sudah aku jelasin tadi.

Selamat berhari sabtu. . . . 8D