Yap, menjelang pagi lagi. Sebenarnya banyak hal yang mungkin bisa terpecahkan. Sisa malam ini, sama dengan sebelum-sebelumnya selalu di hiasi keheningan. Aku hidup di tengah desa dan tentu saja banyak suara jangkrik, kodok, tokek menyapa bahkan pelukan dedaunan di belakang rumah tak jarang juga masuk di telinga. Sampai di kalimat ini, aku masih bingung juga tentang sebenarnya. Sebenarnya mau ku itu nulis yang seperti apa.
Menulis dan membaca, masih terheran juga. Ada yang bilang kalau dua hal itu adalah kembar. Namun tak jarang pula aku menyadari bahwa gula dan air lebih pantas. Yah. . Namun apa daya, keinginanku untuk membaca memang masih rendah terhitung dari skala subjektifitasku. Berbeda dengan hal itu, menulis memang mungkin sudah mulai memiliki magnet tersendiri. Agak konyol si, tertarik pada hal yang aku sendiri kurang yakin aku paham.
Sampai detik ini aku masih bingung mau ngapain. Oh. . . Aku tau, aku mau menyapa Tuhan. Itu hal terbaik dalam pikiranku saat ini. Tak ada guna hanya difikir, makanya. . . aku mau menyapaMu dulu Alloh :-D
Yep, its done. . Sebenarnya aku lebih suka menulis "Allah" daripada "Alloh". Namun setelah ketemu dia, tau dia, sempat membaca tulisannya, semuanya jadi rapuh bahkan hancur. "Allah" berubah menjadi "Alloh". Aku masi berfikir, ini mungkin tak adil bahwa aku sudah setia selama 20 tahun. Hanya dengan perkenalan 7 bulan, kesetiaan itu sirna. Dari sudut pangdangMu yang kulihat dalam diriku, kata ini tak ada maknanya dalam bibir dan tangan. Hanya beda satu huruf aja, namun dalam hati ini tetap sama. Dulu dan sekarang atau nanti tetap sama. Jadi? Terus? Lantas?
Bingung mau nulis apa. .
Aku tau, cinta itu ada. . Sebagai lelaki, hal itu adalah dasar untuk berdiri tegak di depan wanita dengan tangan menengadah. haha. . . Konyol tapi. Banyak sekali ku jumpai orang lain memainkan acting seperti ini tanpa sadar bahwa ini soal ritual dan bukan hanya seperti menendang bola. Namun jiwa ini berkata lain kadang, hidup selalu ingin yang paling baik sebagai 'baju' agar bagian terpredikat 'cabul' tak terlihat atau tak terlintas dalam orang yang berdiri di kiri dan kanan. Namanya juga paling baik, berarti selalu tergeser dong? Ahahaha iya tentu, semakin luas kaki ini menapaki bumiMu tentu kecepatan pergantian 'sabuk emas' juga semakin cepat. Padahal juga tidak mungkin buatku untuk tidak mau menapaki bumiMu. Aku juga tidak mau untuk tidak menapaki bumiMu hanya karena alasan semacam ini. Sadar sih, tapi trus gimana? Ini sudah jadi konsekuensi bahwa semakin luas bumi tertapaki, berarti 'sabuk emas' dapat berpindah semakin cepat ke orang-orang. Aduh. . . Kok jadi seperti ini? Nafasku mulai tamak mengambil udara yang seharusnya sudah dihisap adikku. . Begini saja, gimana kalo aku ganti? Jiwaku mengangguk-angguk. . Oke, aku sepakat mengganti. Soal cinta, kurang tepat kalau cari yang paling baik. . 'sabuk emas' jangan sampai terlalu banyak dipegang.
Ini apa to yang aku tulis?
Ya Alloh, sudah pagi :-(. Aku belum rela meninggalkan malam padahal. Aku terlalu capek untuk bertemu kamu sekarang. Aku masih berharap masih ada waktu 4 atau 10 jam lagi.
Ya sudah, aku juga ga punya alat dari doraemon. . Ku hadapi sajalah pagi ini dengan sisa tenagaku. Oh iya jangan sampai lupa, makasih ya uda meluangkan waktu mampir di sini. Aku juga sedikit yakin bahwa peluang tulisan ini terbaca lebih kurang sama dengan peluangku jadi presiden. . Tapi makasih ya
Gak usa pada tanya inti tulisan ini apa, karena "Sampai sekarang aku masi bingung apa yang sudah aku tulis"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar